var no = 8; var speed = 15; var snowflake = "http://1.bp.blogspot.com/-QyDjZOQUP2k/Tr0_81nF4bI/AAAAAAAAAbQ/p2FXOTSLxRc/s200/Hawk_Animation.gif";

Jumat, 31 Agustus 2012

Pemeriksaan fisik (Head to Toe)


PENILAIAN KETERAMPILAN NEUROLOGIS
REFLEKS TENDON/FISIOLOGIS
1.      Refleks Biseps (N. Muskulokutaneus, C 5-6 )
a.       Menerangkan tujuan pemeriksaan
b.      Meminta penderita untuk duduk dengan santai/jika tidak dibaringkan
c.       Meletakkan lengan penderita di atas paha penderita dalam posisi pronasi
d.      Jika posisi penderita dalam posisi baring, lengan ditaruh di atas bantal, lengan bawah dan tangan di atas abdomen
e.       Taruh ibu jari pemeriksa di atas tendon biseps, tekan jika perlu untuk meyakinkan tegangan otot optimal, sebelum mengetok
f.       Memukul biseps
g.      Terjadi gerakan menyentak dari kontraksi biseps
2.      Refleks Triseps
a.       Menerangkan tujuan pemeriksaan
b.      Meminta penderita untuk duduk dengan santai/jika tidak dibaringkan
c.       Meletakkan lengan penderita di atas paha penderita dalam posisi pronasi
d.      Menempatkan lengan bawah penderita dalam posisi antara fleksi dan ekstensi
e.       Meminta penderita untuk merilekskan lengan bawah
f.       Meraba triseps untuk memastikan bahwa otot tidak tegang
g.      Memukul tendo triseps yang lewat di fossa olecrani
h.      Terjadi gerakan menyentak dari kontraksi biseps
3.      Refleks Brakhioradialis
a.       Menerangkan tujuan pemeriksaan
b.      Meminta penderita untuk duduk dengan santai/jika tidak dibaringkan
c.       Meletakkan lengan penderita di atas paha penderita dalam posisi pronasi
d.      Jika posisi penderita dalam posisi baring, lengan ditaruh di atas bantal, lengan bawah dan tangan di atas abdomen
e.       Ketok perlahan bagian distal radius kira-kira 5 cm di atas pergelangan tangan sambil mengamati dan merasakan adanya kontraksi
4.      Refleks Lutut, kuadriseps femoris
a.       Menerangkan tujuan pemeriksaan
b.      Meminta penderita untuk duduk dengan santai/jika tidak dibaringkan
c.       Kaki tergantung rileks di tempat tidur
d.      Jika posisi penderita dalam posisi baring, tangan atau lengan bawah ditaruh di bawah lutut penderita
e.       Fleksikan sendi lutut tersebut kira-kira 20 derajat, sedangkan tu,it pasien harus tewtap berada di atas tempat tidur, jika perlu tangan penderita dapat diganti bantal agar kontraksi otot di samping dapat terlihat dapat diraba pula
f.       Ketok di atas tendon lutut bergantian kanan dan kiri
PENILAIAN KETERAMPILAN NEUROLOGIS
REFLEKS PATOLOGIS
1.      Refleks Cahddock
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Menggoreskan bagian bawahdari maleolus lateral kaki kea rah depan
  3. Tanda positif jika terjadi dorsofleksi dari ibu jari kaki dan biasa disertai dengan pemekaran jari-jari kaki
2.      Refleks Oppenheim
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Urutkan tulang tibia dengan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah mulai dari lutut menyusur ke bawah
  3. Tanda positif jika terjadi dorsofleksi dari ibu jari kaki dan biasa disertai dengan pemekaran jari-jari kaki
3.      Refleks Hoffman
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Petikkan kuku jari telunjuk atau jari tengah (pada jari tangan)
  3. Tanda positif jika timbul gerakan mencengkram pada tangan
4.      Refleks Babinsky
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Dengan sebuah benda yang berujung agak tajam seperti kunci, digoreskan pada telapak kaki dari arah tumit menyusur bagian lateral menuju pangkal ibu jari kaki
  3. Tanda positif jika terjadi dorsofleksi dari ibu jari kaki dan biasa disertai dengan pemekaran jari-jari kaki
PENILAIAN KETERAMPILAN NEUROLOGIS
KOORDINASI
1.      Test hidung jari-hidung
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Pasien menunjuk hidungnya sendiri
  3. Kemudian menunjuk jari pemeriksa secara bergantian, jari telunjuk pemeriksa berpindah-pindah posisi selama test berlangsung
  4. Klien diminta untuk melakukan gerakan ini secara berlahan kemudian makin cepat dan sebaliknya
  5. Test dilakuakn untuk tangan kanan dan kiri
2.      test hidung jari sambil tutup mata
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Pasien disuruh menunjuk hidungnya sendiri sambil matanya ditutup
  3. Kemudian menunjuk jari sendiri secara bergantian, jari telunjuk klien berpindah-pindah posisi selama test berlangsung
  4. Klien diminta untuk melakukan gerakan ini secara berlahan kemudian makin cepat dan sebaliknya
  5. Test dilakuakn untuk tangan kanan dan kiri
3.      test supinasi-pronasi 5 x
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Dalam sikap duduk pasien disuruh meletakkan tangan di bagian atas bagian distal paha
  3. Mula-mula secara pronasi (telapak tangan ke bawah), lalu supinasi (telapak tangan ke atas)
  4. Klien diminta untuk melakukan gerakan ini secara berlahan kemudian makin cepat dan sebaliknya
  5. Test dilakuakn untuk tangan kanan dan kiri
4.      test tumit lutut 5 x
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Dalam sikap berbaring klien disuruh meletakkan tumit kiri di atas lutut kanannya
  3. Kemudian menggerakkan tumit tersebut meyusuri tulang tibia kea rah distal sampai dorsum kaki dan ibu jari kaki
  4. Klien diminta untuk melakukan gerakan ini secara berlahan kemudian makin cepat dan sebaliknya
  5. Dapat pula gerakan ini dilakukan berlawanan arah dari bawah ke atas
  6. Test dilakuakn untuk tangan kanan dan kiri
PENILAIAN KETERAMPILAN NEUROLOGIS
TANDA-TANDA PERADANGAN SELAPUT OTAK
1.      Kaku kuduk
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Baringkan klien secara terlentang
  3. Lakukan pergerakan pasif secara tiba-tiba, berupa fleksikan leher
  4. Lakukan gerakan untuk ekstensi kepala
  5. Lakukan juga untuk rotasi kepala
  6. Positif jika terdapat kekakuan danj tahan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan juga didapatkan tahanan pada hiperekstensi dan rotasi kepala
2.      Tanda kernig
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Baringkan klien secara terlentang
  3. Fleksikan sendi panggul lalu ekstensikan sendi lutut sejauh mungkin
  4. Jangan dipaksakan jika klien terlihat wajah meringis
  5. Positif jika ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut 135 derajat, disertai spasme otot paha dan biasanya diikuti rasa nyeri
  6. Lakukan penilaian dikedua sisi
3.      Tanda Laseque
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Baringkan klien secara terlentang
  3. Fleksikan sendi panggul saat tungkai dalam keadaan ekstensi
  4. Selama dalam keadaan fleksi sendi panggul, tanyakan pada klien apakah ia merasa nyeri dan dimana nyeri itu terjadi
  5. Positif jika timbul nyeri lekuk isciadicus/adanya tahanan pada waktu difleksikan kurang dari 60 derajat
  6. Lakukan penilaian dikedua sisi
4.      Brudisky leher
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Baringkan klien secara terlentang
  3. Pemeriksa meletakkan tangan kirinya dibawah kepala dan trangan kanannya di atas dada klien
  4. Lakukan fleksi kepala dengan cepat kea rah dada sejauh mungkin
  5. Tanda positif jika terjadi involunter di kedua tungkai
  6. Jika terjadi hemiplegia maka fleksi hanya tampak pada tungkai yang tidak fleksi












5.      Brudisky kontra lateral    
  1. Menerangkan tujuan pemeriksaan
  2. Baringkan klien secara terlentang
  3. Fleksikan sendi panggul lalu ekstensikan sendi lutut sejauh mungkin
  4. Jangan paksakan klien jika terlihat wajah meringis
  5. Tanda positif jika fleksi envolunter pada sendi panggul dan lutut kontra lateral (lebih jelas terlihat pada sendi lutut sesisi dalam posisi ekstensi)
  6. Lakukan penilaian di kedua sisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Jika lautan menjadi tinta dan pepohonan menjadi kalam untuk mencatat ilmu-nya, maka tidaklah cukup meskipun ditambah dengan tujuh kali banyaknya. (salam Anak Bulukumba)"