Selasa, 01 Mei 2012
JENIS PENGOBATAN MALARIA
JENIS
PENGOBATAN MALARIA
v KEMOPROFILAKSI
Jangan
dilakukan
v PADA
KEADAAN AKUT
Klorokin
basa (lihat pada terapi umum di atas). Jika terpaksa diberi obat secara
parental, berikan klorokin 200 mg IM/6 jam dengan maksimum 800 mg/hari
Kina
sulfat
Kina
HCL balam NaCL fisiologis/dextrose 5% dalam waktu 4 jam infuse dan diulangi 12
jam kemudian, maksimal 1800 mg/24 jam
v TERAPI
SUPRESIF, supaya tidak timbul serangan malaria
Jenis
obat yang digunakan :
·
Klorikin untuk :
ü Pendatang
sementara ke daerah endemis. Dosis klorikin : 300 mg/minggu, 1 minggu sebelum
berangkat, selama berada di lokasi, sampai 4 minggu setelah kembali ke daerah
asal.
ü Penduduk
di daerah endemis dan penduduk baru yang akan menetap tinggal, dianjurkan
menelan klorin basa 300 mg/minggu selama 6 tahun atau amodiakin 600 mg/2
minggu.
ü Semua
penderita demam berdarah di daerah endemis diberi klorin dosis tunggal 600 mg.
bila di daerah itu plasmodium falsifarum sudah resisten terhadap klorin,
ditambahkan primakin sebanyak 3 teblet.
·
Mepakrin 100 mg/hari dimulai 2 minggu
sebelum sampai, hingga 4 minggu setelah keluar dari daerah endemis tersebut.
·
Pirimetamin (daraprim) 50 mg/minggu
sampai dengan 4 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut.
·
Kina 1 tablet (250 mg)/hari sampai
dengan 4 minggu setelah meninggalkan lokasi.
v TERAPI
RADIKAL, untuk menghilangkan seluruh parasit malaria dalam tubuh, berikan obat
:
·
Klorokin , seperti terapi akut bersama
dengan primakin 15 mg selama 15 hari
·
Pirimetamin + sulfadoksin (FANDISAR)
plus primakin.
v TERAPI
KASUS-KASUS KHUSUS
·
MALARIA SEREBRAL : dirawat di ruang
perawatan intensif (ICU).obat diberikan parenteral adalah :
ü Klorokin
200 mg IM ,diulang 6 jam kemudian . dosis maksimal 800 mg/hari ,hati-hati
ü Kina
HCL dalam NaCL fisiologis/dextrose 5% dalam waktu 4 jam, diulangi 12 jam
kemudian. Dosis maksimal 180 mg/24 jam. Kalau sudah sadar diteruskan dengan
pemberian per oral 3x650 mg sampai 7 hari sejak hari pertama pemberian.
ü Kinidin
(isomer kina) 15 mg basa/kg BB dalam larutan seperti pada kina. Dilanjutkan
peroral sejak sadar.
ü Artesunat
: diberikan IV 2,4 mg/kg BB pada jam 0, 12, 24, 48, 72, maksimal 7 hari.
ü Dekstran
molekul rendah , 500 cc/24 jam
ü Bila
ada hipoklikemi, diberikan 50 ml glukosa 40% IV, lalu diteruskan dengan
dekstrose 10%
ü Ada
yang berhasil dengan pentosifilin 600 mg/hari plus kinin dan klindamisin
ü Bila
kejang, diberikan : fenobarbital 3,5 mg/kg BB ; diazepam 10-20 mg/IV atau
klorpromasin 50-100 g/IMi
ü Kinin
+ klindamisin
·
GAGAL GINJAL AKUT : perlu dpertimbankan
ASUHAN KEPERAWATN KLIEN TENGGELAM
ASUHAN KEPERAWATN KLIEN TENGGELAM
Tenggelam dapat terjadi
di air tawar atau air laut. Tenggelam di air tawar menyebabkan hemolisis,
sedangkan tenggelam di air laut menyebabkan kerusakan parenkim paru, khususnya
membran alveoli akibat kerusakan surfaktan.
DASAR
KELAINAN
Gangguan fungsi
pernapasan karena alveoli terisi air.
I.
DIAGNOSIS
A. KELUHAN POKOK
Ada riwayat tenggelam
Traktus respiratorius:
ü Batuk-batuk
hebat disertai sputum kental dan berbusa
ü Kadang-kadang
hemoptitis
ü Sasak
napas
B. TANDA PENTING
Sianosis
Traktus respiratorius :
ü Takipnu
atau apnu
ü Wheezing
(mengi)
Kardiofaskuler
ü Takikardi
ü Aritmi
(fibrilasi atrium/ventrikel)
ü Renjatan
kardiogenik (cardiogenic shock)
Serebral :
ü Konvulsi
ü Kesadaran
turun sampai koma
Ginjal
:
ü Tanda-tanda
gagal ginjal (nekrosis tubulus akut)
C. PEMERIKSAAN LABOLATORIUM
PO2,
POC2, dan pH
D. PEMERIKSAAN KHUSUS
II.
KOMPLIKASI
Cardiopulmonal Arrest (ARDS)
Anoksi otak
Koma
Gagal ginjal akut (nekrosis tubulus
akut)
Gangguan termoregulasi-hipotermi
III.
PENATAKLAKSANAAN
A.
TERAPI
UMUM
Merendahkan posisi
kepala, sewaktu membawa korban, korban di atas punggung penolong, kedua kaki
korban menjepit leher penolong.
·
Istirahat
TENGGELAM
DI AIR TAWAR
Observasi
di rumah sakit paling sedikit 24 jam
Merendahkan
posisi kepala untuk mengeluarkan air.
ü Cardiopulmonary
arrest : tindakan sesusitasi kardiopulmonal segara dilakukan di tempat kejadian
ü Di
rumah sakit :
§ Diberikan
oksigen 100% dengan kateter
§ Membersihkan
saluran napas (suction)
§ Aspirasi
cairan lambung
§ Memperbaiki
fungsi kardiovaskuler dengan mengatasi syok
§ Transfuse
“packed red cell” (PRC)
TENGGELAM
DI AIR LAUT
Segera atasi asfiksi
dengan :
Merendahkan
posisi kepala
Melakukan
resusitasi kardiopulmonal
Tindakan
lain terhadap komplikasi sama bila tenggelam di air tawar
·
Diet
·
Medikamentosa
Obat
pertama :
ü Natrium
bikarbonat : 5-10 mEq/kg BB
ü Dierutik,
memperbaiki fungsi ginjal
ü Antibiotic
untuk mengatasi infeksi
Obat
alternative :
Sepuluh langkah untuk
penderita tenggelam :
1.
Keluarkan segera korban dari air dan
perbaiki posisi kepala dan leher.
2.
Secepatnya lakukan ABC-nya resusitasi
kardiopulmonar meskipun korban masih berada dalam air asalkan tidak
membahayakan bagi penolong.
3.
Bila korban tidak sadar, jalan napas di
jaga supaya tetap terbuka. Bila munkin dengan memasang intubasi endotrakeal
4.
Secepatnya mengstabilkan aliran vena.
5.
Berikan bantuan oksigen 100% dan bantuan
alat pernapasan sampai tidak dibutuhkan lagi (menurut analisis gas dan pH darah
6.
Monitor secepatnya denyut jantung
7.
Ukur dan pertahankan suhu tubuh pada
keadaan normal
8.
Bilamana pernapasan korban masih
terganggu (belum normal), maka dapat digunakan alat bantuan pernapasan.
9.
Bilamana keadaan kardiovaskular korban
masi belum stabil, perlu monitor secara intensif dan mengukur elektrolit darah.
10. Evaluasi
dan atasi fungsi ginjal, dan fungsi otak diamati.
B. TERAPI KOMPLIKASI
IV.
PROGNOSIS
Bergantung
pada cepat atau tepatnya tindakan penyelamatan.
Lokasi:Bulukumba, Sulawesi-Selatan, Indonesia
Salo Bijawang, Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)